Siapkan Pengamanan Pemilu 2024 di NTB, Polda NTB Gelar Simulasi Sispamkota

    Siapkan Pengamanan Pemilu 2024 di NTB, Polda NTB Gelar Simulasi Sispamkota
    Kapolda NTB Irjen Pol. R. Umar Faroq SH.,M.Hum., usai Simulasi Sispamkota, di Mataram, (1/24/11/2024)

    Mataram NTB - Dalam Rangka kesiapan Pengamanan Pemilu 2024, Polda NTB menyelenggarakan simulasi Pengamanan Sistem Keamanan Kota (Sispamkota) yang berlangsung di Jalan Langko depan Hotel Santika Mataram, Jum'at (24/11/2023).

    Simulasi tersebut disaksikan Kapolda NTB, Danrem 162/WB, Pj Gubernur NTB, Kepala Kesbangpol NTB, Kepala Kanwil Kemenkumham NTB, Kejati NTB, Kejari Mataram, Ketua KPU Provinsi NTB dan Kota Mataram, Ketua Bawaslu NTB dan Kota Mataram, segenap PJU Polda NTB, wali kota Mataram, Ketua DPRD Kota Mataram, segenap Kapolres/ta Se Jajaran Polda NTB, serta para undangan tokoh masyarakat, Tokoh Agama, tokoh politik .

    Dalam wawancara singkat usai simulasi berlangsung, Kapolda NTB Irjen Pol Drs. R. Umar Faroq SH., M.Hum., di hadapan awak media mengatakan Simulasi yang baru saja disaksikan merupakan bentuk kesiapan dari personil Polri, TNI dan Pemerintah dalam melakukan pengamanan Pemilu 2024 mendatang di daerah Nusa Tenggara Barat (NTB).

    Dikatakan orang nomor satu di Kepolisian NTB ini bahwa Personil Polri yang terlibat dalam pengamanan Pemilu 2024 di seluruh NTB berjumlah 8000, kemudian dari unsur TNI sekitar 2.500 baik dari TNI AD, AL maupun AU. Personel tersebut nantinya akan dibantu oleh personel dari unsur Pemerintah.

    Dalam simulasi tersebut beberapa adegan di peragakan mulai dari adanya sekelompok yang protes di TPS, Demonstrasi di Gedung pemerintah sampai kepada adanya penjarahan serta teror bom.

    “Seluruh peristiwa tersebut personil Pengamanan telah mempertontonkan pola dan cara bertindak pada saat terjadinya peristiwa yang dipersiapkan lewat peragaan tersebut. Seluruh tindakan yang dilakukan oleh petugas pengaman sudah sesuai dengan aturan yang telah di tetapkan oleh pemerintah, ”tegasnya.

    “Seperti yang kita saksikan bersama bahwa tindakan tegas terukur akan dilakukan bilamana situasi sudah dalam kategori zona merah atau sudah anarkis dan telah melanggar ketentuan, ”ucapnya.

    “Kita tentu berharap bahwa peristiwa yang kita simulasi tersebut tidak terjadi di NTB selama proses pesta demokrasi atau pemilu. Namun demikian kita musti mempersiapkan langkah-langkah yang akan diambil bilamana terjadi demikian, ”tambahnya menutup pembicaraan. (Adb)

    ntb
    Syafruddin Adi

    Syafruddin Adi

    Artikel Sebelumnya

    Pastikan Kepatuhan Terapkan PMPJ, Kanwil...

    Artikel Berikutnya

    Kampanyekan Anti Hate Speech, Indosat Ooredoo...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    Residivis Pengedar Sabu di Mataram Dibekuk, Polisi Temukan Barang Bukti di TKP
    Diskominfotik NTB Ungkap Kondisi Sistem Elektronik dan Jaringan Internet Pemerintah Provinsi
    Polsek Mataram Sulap Pekarangan Kosong Jadi Lahan Pertanian Demi Wujudkan Ketahanan Pangan
    Polsek Lingsar Berhasil Ungkap Kasus Pencurian HP di Komplek Perumahan Amaris

    Ikuti Kami